INSTITUT
NASIONAL SYAFE’I KAYUTANAM
Ruang Pendidik INS Kayutanam
adalah lembaga pendidikan menengah swasta yang bercorak khusus. Didirikan oleh
Muhammad Syafe’i pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanan, Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat.
Gedung sekolah INS Kayu Tanam
dibangun sendiri oleh siswa. Pada awal berdiri INS hanya menempati tanah 1 hektar, dan
tanah itu sudah penuh dibangun dengan ruang kelas, sehingga tidak dapat
membangun gedung. Atas jasa Dr.Syofjan Rassat, pemimpin rumah sakit di Kayutanam
pada tahun 1935 perguruan INS Kayutanam dapat memakai tanah Erpacht seluas 8
hektar di desa Palabihan, yang berjarak 3 kilometer dari Kayutanam.
Tahun 1936 pemindahan dilakukan
berangsur – angsur dan pada bulan November 1936 murid- murid sudah dapat
belajar di Palabihan. Proses pemindahan dari Kayutanam ke Palabihan selesai
tahun 1939.
Untuk biaya operasional INS Kayutanam melatih siswanya
menjadi wirausahawan yang mandiri dan kreatif. Berbagai macam bidang usaha di
bina di INS Kayutanam, seperti: pemeliharaan kerbau dan pemerahan susu, di
halaman INS ditanami kelapa, tanaman muda dan sayur- sayuran. Mengelar
pertunjukkan dengan tiket terjangkau serta menjual kerajinan tangan siswa.
Serta tidak menerima subsidi dari pihak manapun termasuk Belanda.
Pihak Belanda berupaya
memberikan segala macam bantuan tetapi semua bantuan itu ditolak oleh Muhammad
Syafei. Untuk Muhammad Syafei, Belanda berusaha untuk membujuk beliau dengan
berbagai macam kedudukan.Tetapi Muhammad Syafe'i tidak tergiur dengan semua itu. Beliau lebih suka pada perguruan sendiri walaupun sulit
tetapi merdeka.
Tanggal 31 Oktober 1941
Muhammad Syafei berhenti sebagai orang yang mempunyai perguruan tersebut, semua
inventarisnya diserahkan pada Nusa dan Bangsa.
Konsep pendidikan di INS Kayu
Tanam berbeda dengan konsep lembaga pendidikan lain pada umumnya. INS Kayu
Tanam mendidik siswa berwatak mandiri, berkemauan dan bekerja keras. Konsep ini
perlu dilestarikan dalam penyelenggaraan pendidikan di negara kita saat ini. Pendiri INS Kayutanam, Muhammad Syafe’i
mendirikan model pendidikan yang berpijak pada budaya bangsa, namun juga tidak
terkucil dari dunia luar. INS Kayutanam berbasiskan pada filosofi bahwa hakikat
alam adalah senantiasa aktif alias bekerja. Dalam dunia pendidikan maksudnya
agar anak didik senantiasa aktif otak dan otot.
Aktif otak terwujud dalam
fikiran bebas yang tidak patuh buta terhadap otoritas, sementara aktif otot
tercurah dalam keterampilan praktis yang siap guna untuk untuk mencari
penghidupan serta memecahkan masalah sehari – hari.
Berbekal filosofi ini, kegiatan
olah raga dan berbagai praktik kerajinan, pertukangan, atau kesenian yang
diajarkan di INS Kayutanam bukanlah tujuan itu sendiri. Semua sekedar alat
untuk mengembangkan akal (intelek), emosi, kemauan dan daya kreatif
Metode pelajaran guru di INS
Kayutanam yang inklusif, merangkul semua murid dengan segala keunikan dan
kebutuhan khususnya masing – masing. Tidak ada model yang seragam. Itulah
sebabnya para pendidik INS Kayutanam membebaskan murid mengambil mata pelajaran
yang mereka sukai.
Itulah model pendidkan yang
memungkinkan anak didik berkembang menjadi generasi masa depan yang beradab,
kreatif, mandiri, unggul, profesional, dan matang secara mental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.